Oleh: mirarahayu | Februari 11, 2009

Seorang Pemenang

Berkeyakinan bahwa bukanlah beban yang menekan ke bawah, itu adalah cara kita memikulnya

Berkeyakinan bahwa kebnaykan orang tidak benar-benar gagal, hanya berhenti berusaha

Tahu bahwa kegagalan tidak akan mengalahkan mereka kalau mereka mempunyai keinginan yang berkobar-kobar untuk berhasil

Berkeyakinan bahwa tempat yang terbaik untuk mencari tangan pertolongan adalah kepada Rabb-Nya

Berkeyakinan bahwa bukan sebanyak apa kita memliki, melainkan sebanyak apa yang kita nikmatilah yang mendatangkan kebahagiaan

Mencari yang terbaik dalam diri orang lain karena berbuat begitu mengeluarkan yang terbaik dari dirinya sendiri


Tanggapan

  1. MODEL UNTUK LOKASI FASILITAS DAN ALOKASI KAPASITAS
     Tujuannya adalah untuk memaksimasi keseluruhan profit while providing the appropriate responsiveness.
     Manager menggunakan model network design dalam dua keadaan yang berbeda:
    o Memutuskan lokasi dan kapasitas dari fasilitas
    o Memutuskan market share dari setiap fasilitas and identify lanes of transportation
     Model terdiri dari dua tipe:
    o Network optimization model
    o Gravity models
    The Required Inputs for the Models
     Lokası dari supplier
     Location dari fasilitas potensial
     Peramalan demand oleh pasar
     Fasilitas, buruh dan harga material
     Transportation costs diantara sites
     Inventory costs by site dan unit
     Sale prices di region yang berbeda
     Pajak dan tarif antar lokasi
     Desired response time and ukuran service lainnya

    Metode Gravity untuk Lokasi
     Ton Mile-Center Solution
    – x,y: Warehouse Coordinates
    – xn, yn : Coordinates of delivery location n
    – dn : Distance to delivery location n
    – Fn : Annual tonnage to delivery location n

    Min

    Phase II: Network Optimization Model
    Perencanaan kapasitas dari lokasi model
    Inputs:
    n: # potential plant locations/capacity
    m: # markets or demand points
    Dj: Annual demand from market j, j=1,2,…,m
    Ki: Potential capacity of plant i, i=1,2,…,n
    fi: Annualized fixed cost of keeping factory i open
    cij: Cost of producing and shipping one unit from factory i to market j.
    Variabel keputusan:
    Yi: 1 if plant i is open, 0 otherwise
    Xij: quantity shipped from factory i to market j
    Model alokasi permintaan
     Pasar yang mana yang disediakan oleh perencanaan yang mana?
     Supply sources yang mana yang digunakan dalam perencanaan?
    xij = Quantity shipped from plant site i to customer j

    Lokasi perencanaan dengan banyak sumberdaya
     yi = 1 if plant is located at site i, 0 otherwise
     xij = Quantity shipped from plant site i to customer j

    Model perencanaan kapasitas lokasi (cont’d)

     Alokasi demand untuk fasilitas produksi
     Lokasi dari fasilitas dan alokasi kapasitas
    Biaya kunci(utama):
    • Fixed facility cost
    • Transportation cost
    • Production cost
    • Inventory cost
    • Coordination cost

    SISKA NURUL AMALIAH (112061031) . MRP.TI.30-01

  2. Setting product availability for multiple products under capacity constraints

    Ketika memesan produk single , akan optimal untuk pelanggan untuk memsan minimum dari kapasitas yang tersedia dan jumlah pemesanan optimal . ketika memesan produk yang multiple pembeli membutuhkan pertimbangan trade – off antara pemesanan yang lebih dari suatu produk dengan yang lainya.
    Misalkan suatu toko merencanakna untuk memesan dua jenis sweater yaitu high end dan mid range dari supplier italia. Demand untuk high end sweater diramalkan berdistribusi normal dengan rataan 1.00 ( µ1) dan standard deviasi ( α1) 300. Demand untuk mid range sweater berdistribusi normal dengan rataan ( µ2) 2.00 dan standar deviasi (α2 )400. Harga high end sweater adalah $150 (p1) , dengan biaya $50 (c1)dan biaya penyimpanan s1 $35. Sedangkan harga mid range sweaters (p2) $100 dengan biaya penyimpanan (s2) $40. Dengan persamaan 12.1
    CSL*= p-c
    p-s
    maka nilai level optimal produk tersedia untuk high end adalah 0.87 dan untuk mid range adalah 0.8 jadi tanpa konstrain kapasitas akan optimal jika took tersebut memesan 1337 unit high end dan 2337 unit mid range . jika supplier memiliki batasan – batasan sebesar 3000 unit maka pemesan tersebut tudak layak dan toko tersebut harus menurunkan ukuran pemesanannya setidaknya 674 unit.
    Darimana penurunan tersebut?
    Pertama , kita definisikan pendekatan untuk penurunan ukuran pemesanan setiap produk adalah 337 unit untuk mendapatkna 1000 high end sweaters dan 2000 mid range sweaters. Ukuran pemesanan dipertemukan dengan konstren kapasitas dan diharapkan keuntungan adalah $194.268 ( menggunakan pendekatan 12.3). Untuk mengecek apakah ukuran pemesanan ini optimal , kita dapat menggunakan dua cara.
    Pertama, kita asumsikan bahwa kita memiliki 1000 unit high end dan 1999 unit mid range.
    Kapasitas unit terakhir seharusnya disediakan untuk sweater dengan contribusi margin harapan tertinggi . sebut saja Fi(Qi) adalah probabilitas untuk produk i Qi dan MC¬i(Qi) menjadi contribusi margin dari sweater tipe i jika kuantitas Qi dipesan. Maka kontribusi marginal harapan adalah persamaan pada table 2.2 dan dapat dijabarkan menjadi
    Kontribusi marginal harapan untuk high end sweater = MC¬1¬(1.000)
    = p1[1-F1(1.000) ]+ s1F1(1.000) – c1
    = 150 x (1-0.5)+35X 0.5 – 50 = $42.50
    Kontribusi marginal harapan untuk mid range sweater = MC¬2¬(1.999)
    = p2[1-F2(1.999) ]+ s2F2(1.999) – c2
    = 100 x (1-0.499)+25X 0.499 – 40 = $ 22.57

    Jadi lebih baik menyediakan unit kapasitas terakhir ke high end sweater daripada mid range sweater .
    Pada kenyataan perubahan ukuran pemesanan ke 1.001 high end sweaters dan 1.999 mid range sweater meningkat pengharapan profit sebesar $20. Jika nilai ukuran mid range sweater diturunkan menjadi 1.98 dan untuk high end sweater dinaikan paling tidak 1.002. Pada faktanya ukuran untuk high end harus ditambah sampai kontribusi marginal harapan high end sama dengan kontribusi marginal mid range.
    Alokasi optimal high end sebaiknya 1.089 dan 1.91 untuk mid range. Ukuran keuntunga harapan untuk pemesanan adalah $195.152.
    Ide alokasi kapasitas tersedia untuk produk dengan nilai marginal kontribusi harapan paling tinggi dapat diubah menjadi proswdur solusi. Misalkan produk I memiliki rataan deman µ1 dan standar deviasi α1. Produk I telah memiliki retail harga p1 dan biaya c1 dan biaya penyimpanan s1. Jika kuantitas Q1 yang dialokasikan I, maka kontribusi marginal adalah

    MC1(Q1) = p1[ 1- F1(Q¬1) ] + s1F1(Q1) – c1

    Prosedur alokasi untuk setiap unit kapasitas pada produk kontribusi harapan paling tinggi . dan misalkan nilai b adalah total kapasitas yang tersedia
    1. Kuantitas Q1 = 0 untuk semua produk i
    2. Hitung nilai kontribusi marginal harapan MC1(Q1) untuk setiap produk i
    3. Jika tidak ada nilai kontribusi marginal harapan positif maka berhenti dan misalkan j menjadi produk dengan nilai kontribusi marginal harapan tertinggi. Naikakn nilai Q1 tiap unit.
    4. Jika total quantitas semua produk bersilangan dan kurang dari B. kembali kelangkah dua . Yang lainnya kapasitas konstrain telah bertemu dan nilai kuantitas adalah optimal.

    Hasil partial dari prosedur diatas dapat ditunjukan pada table berikut ini.
    ( tak bisa ditampilkan)

    Jumlah Pemesanan dibawah batasan kapasitas dapat ditunjukan menjadi :
    Misalkan Πi (Qi) adalah nilai ekspektasi harapan dengan menggunakan persamaan 12.3 dari pemesanan Q1 untuk produk i . rumus optimasasinya

    Max ∑ Πi (Qi)

    nama : lisa Melvi G
    nim : 112060178

  3. MEMPERKIRAKAN MENGELOLA DAN KESELAMATAN INVENTARIS DALAM PRAKTEK

    Dalam memperkirakan mengelola dan keselamatan injventaris dalam praktek ada 6 tahap yaitu :

    1. Account untuk fakta dari rantai suplai permintaan kental
    Dalam praktiknya, seorang pabrikan atau distributor tidak untuk satu unit pada suatu waktu tetapi seringkali perintah dalam banyak besar. Dengan demikian, permintaan diamati oleh berbagai tahap rantai pasokan cenderung kental. Lumpiness menambah variabilitas permintaan. Lumpiness permintaan tidak signifikan masalah ketika menggunakan kebijakan tinjauan berkala. Bila menggunakan kebijakan tinjauan kontinu, bagaimana pun, lumpiness dapat mengakibatkan persediaan menurun jauh di bawah ROP sebelum pesanan plased pengisian. Rata-rata, persediaan akan turun di bawah ROP sampai setengah ukuran rata-rata pesanan. Yang lumpiness dapat dihitung untuk latihan dengan menaikkan persediaan keselamatan yang disarankan oleh model yang telah dibahas sebelumnya oleh setengah dari ukuran rata-rata pesanan

    2. Menyesuaikan kebijakan persediaan jika permintaan musiman
    Dalam prakteknya, permintaan sering musiman, dengan rata-rata dan deviasi standar dari permintaan yang berbeda-beda pada saat tahun. Dengan demikian, suatu titik atau menyusun ulang urutan sampai tingkat dapat sesuai dengan permintaan sepuluh hari selama musim permintaan yang rendah dan hanya dua hari dari permintaan selama puncak musim permintaan. Jika lead time adalah satu minggu, stok keluar pasti akan terjadi selama musim puncak. Di hadapan musiman, itu tidak pantas untuk memilih permintaan rata-rata dan deviasi standar di atas tahun untuk mengevaluasi menyusun ulang tetap poin dan ketertiban sampai tingkat. Baik mean dan deviasi standar permintaan harus disesuaikan dengan waktu dalam tahun untuk mencerminkan perubahan permintaan. Sesuai penyesuaian dalam menyusun ulang thye poin, urutan sampai tingkat, dan keselamatan persediaan harus dilakukan selama setahun. Penyesuaian perubahan dalam rata-rata permintaan selama tahun umumnya lebih penting daripada perubahan penyesuaian untuk variabilitas.

    3. Gunakan simulasi untuk menguji kebijakan persediaan
    Mengingat bahwa permintaan kemungkinan besar tidak terdistribusi secara normal dan mungkin musiman. Ini adalah ide yang baik untuk menguji dan menyesuaikan kebijakan persediaan menggunakan simulasi komputer sebelum dilaksanakan. Simulasi harus menggunakan pola permintaan yang benar-benar mencerminkan permintaan aktual, termasuk lumpiness maupun musiman. Abtained kebijakan persediaan dengan menggunakan model yang dibahas dalam bab ini kemudian dapat diuji dan disesuaikan jika diperlukan untuk memperoleh tingkat pelayanan yang diinginkan.

    4. Mulailah dengan pilot
    Bahkan simulasi tidak dapat mengidentifikasi semua masalah yang mungkin timbul ketika menggunakan kebijakan inventarisasi. Setelah kebijakan inventaris telah dipilih dan diuji dengan menggunakan simulasi. Ini sering merupakan ide yang baik untuk memulai pelaksanaan program percontohan dengan produk yang merupakan perwakilan dari seluruh rangkaian produk dalam persediaan. Dengan dimulai dengan pilot, banyak masalah dapat diselesaikan. Mendapatkan masalah ini diselesaikan sebelum kebijakan tersebut bergulir keluar untuk semua produk dapat menghemat banyak waktu dan uang.

    5. Tingkat layanan Monitor
    Setelah polisi inventaris telah dilaksanakan, adalah penting bahwa kinerja dilacak dan dimonitor. Pemantauan sangat penting karena memungkinkan rantai suplai untuk mengidentifikasi ketika seorang polisi tidak bekerja dengan baik dan membuat penyesuaian sebelum kinerja rantai pasokan terpengaruh secara signifikan. Monitoring memerlukan bukan hanya melacak tingkat persediaan tetapi juga pelacakan stockouts apapun yang mungkin terjadi. Secara historis, perusahaan belum stockouts dilacak dengan baik, sebagian karena stockouts sulit untuk melacak dan sebagian karena ada persepsi bahwa pelanggan stockouts mempengaruhi tapi tidak perusahaan itu sendiri. Stockouts dapat menjadi sulit untuk mengukur dalam situasi seperti supermarket, di mana pelanggan tidak hanya membeli produk jika tidak di rak. Namun, ada cara sederhana untuk memperkirakan stockouts. Di supermarket, bagian waktu yang rak tidak mengandung produk dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat mengisi. Stockouts sebenarnya lebih mudah untuk memperkirakan secara online, di mana jumlah klik pada produk dari saham dapat diukur. Mengingat fraksi klik yang berubah menjadi perintah dan ukuran rata-rata pesanan, demad selama stockout dapat diperkirakan

    6. Fokus pada keselamatan mengurangi persediaan
    Mengingat keselamatan persediaan seringkali merupakan sebagian besar dari total persediaan dalam rantai pasokan, kemampuan untuk mengurangi inventaris tanpa menyakiti keselamatan ketersediaan produk secara signifikan dapat meningkatkan profitabilitas rantai suplai. Hal ini khususnya penting dalam industri teknologi tinggi, di mana siklus hidup produk yang pendek. Dalam bab ini kita membahas berbagai manajerial tuas yang dapat membantu mengurangi persediaan keselamatan tanpa menyakiti ketersediaan. Rantai suplai manajer harus terus-menerus berfokus pada menggunakan tuas ini untuk mengurangi persediaan keselamatan.

    Nama : Fitria Ratnasari Dewi
    Nim : 112061062
    Kelas : TI-30-01

  4. Pentingnya tingkat ketersediaan Produk

    Tingkat dan ketersediaan produk menunjukkan metrik dari jumlah kepuasaan permintaan pelanggan terhadap tersedianya inventory

    Tingkat ketersediaan produk merupakan salah satu ukuran pokok dalam suatu supply chain

    Tingkat ketersediaan produk yang tinggi membutuhkan inventory yang besar dimana akan meningkatkan cost dan supply chain

    Sedangkan tingkat ketersediaan produk yang optimal merupakan salah satu yang akan memaksimumkan keuntungan supply chain

    Tinggi atau rendahnya tingkat ketersediaan produk bergantung pada perusahaan percaya keterangan-keterangan itu dapat memaksimalkan keuntungan

    Dalam bisnis web (e-commerce) yang merebak akhir-akhir ini, menyediakan tingkat ketersediaan produk yang optimal adalah kunci suksesnya

    Optimalnya tingkat ketersediaan produk dipengaruhi oleh beberapa faktor yang akan dibahas pada bagian selanjutnya


Tinggalkan Balasan ke Fitria Ratnasari Dewi ( 112061062) Batalkan balasan

Kategori